Di kalangan para pendidik
Pembelajaran Berbasis ICT (TIK) merupakan bentuk pembelajaran yang relatif baru
karena pembelajaran selama ini pasti selalu merupakan kegiatan tatap muka di
kelas antara guru dan peserta didik. Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya
memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. TIK berperan
sebagai alat bantu bukan sebagai subyek utama.
Dalam pembelajaran berbasis TIK,
TIK berperan sebagai media penghubung untuk menyampaikan transfer ilmu
pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Dua unsur penting dalam proses
transfer ilmu pengetahuan tersebut yaitu unsur media dan pesan yang disampaikan
melalui media tersebut. Unsur media menggambarkan TIK sebagai jaringan
infrastruktur yang menghubungkan pendidik dengan peserta didik, sedangkan unsur
pesan menggambarkan konten pembelajaran digital.
Pembelajaran berbasis TIK, tidak
menghilangkan konteks awal pembelajaran yang berlangsung secara tatap muka di
dalam ruang kelas melainkan melalui beberapa tahapan evolusi sesuai kondisi
sekolah. Pada sekolah yang baru merintis pembelajaran berbasis TIK,
pembelajaran digambarkan sebagai proses tatap muka di dalam kelas dengan konten
digital sebagai suplemen.
Pada tahap ini guru sebagai
penyampai materi. Konten digital yang disampaikan hanya bersifat tambahan
sehinggatidak wajib disampaikan. Proses pembelajaran dibatasi oleh ruang dan
waktu. Pada tingkat yang lebih tinggi, pembelajaran berbasis TIK digambarkan
sebagai proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas dengan konten digital
sebagai komplemen. Pada kondisi ini guru masih sebagai penyampai materi.
Beberapa konten digital wajib disampaikan karena masuk ke dalam struktur
kurikulum, sedangkan proses pembelajaran masih dibatasi ruang dan waktu.
Pada tingkatan berikutnya,
pembelajaran berbasis TIK digambarkan sebagai proses pembelajaran yang telah
mengintegrasikan kemajuan TIK ke dalam proses pembelajaran. Seluruh konten
pembelajaran berbentuk digital, dan wajib disampaikan karena masuk ke dalam
struktur kurikulum. Siswa dapat mengakses konten pembelajaran tanpa terbatas
ruang dan waktu dan guru berperan sebagai tutor. Pengelolaan pembelajaran tidak
menggunakan TIK sehingga masih terdapat campur tangan pengelolaan pembelajaran
secara manual.
Pada
tingkatan paling tinggi, pembelajaran berbasis TIK digambarkan sebagai proses
pembelajaran yang telah menyatu dengan kemajuan TIK (menyatu seperti infuse
yang tidak dapat dibedakan lagi antara cairan infuse dengan darah). Pada
kondisi ini, peserta didik melaksanakan pembelajaran secara mandiri dan
online yang tidak dibatasi oleh ruang
dan waktu. Guru dalam tingkatan ini berperan sebagai tutor.
Baca Juga Artikel Lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terims kasih atas kunjungan Anda. Silahkan tinggalkan komentar untuk postingan ini, tapi jangan nyepam ya !