Oleh :
Dian Ekatama, A.Md
Pustakawan Pelaksana
Di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Di dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam dunia usaha kata promosi,
pemasaran, iklan, hubungan masyarakat dan publikasi sering diartikan
secara tidak jelas.
Bahkan tidak jarang dicampuradukkan penggunaannya.
Hal ini terjadi karena istilah-istilah itu saling berkaitan, sehingga
orang sering kali menggunakannya secara berganti-ganti, dan akhirnya
terjadi kesalahan dalam penggunaan istilah tersebut. Kendati demikian
kebanyakan orang tidak terlalu mempermasalahkan. Karena pesan inti dari
informasi yang ingin disampaikan ternyata sudah dimengerti. Namun, kalau
mau di teliti dan dikaji secara mendalam istilah diatas memiliki makna
yang berbeda-beda.
Bahan-bahan:
Promosi adalah
mekanisme komunikasi persuasif pemasaran dengan memanfaatkan
teknik-teknik hubungan masyarakat. Promosi merupakan forum pertukaran
informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama member
informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi,
sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa
itu. Menurut Jerome Andrew promosi bertujuan untuk menarik perhatian,
menciptakan kesan, membangkit minat dan untuk memperoleh tanggapan. Jadi
tujuan promosi perpustakaan adalah memperkenalkan perpustakaan,
koleksi, jenis layanan, dan manfaat yang dapat diperoleh oleh pengguna
perpustakaan. Dengan adanya promosi, diharapkan masyarakat dapat
mengetahui pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan sehingga membuat
mereka tertarik untuk mengunjungi dan memanfaatkan koleksi serta layanan
perpustakaan.
Secara sadar ataupun tidak sebenarnya pustakawan
sudah banyak melakukan promosi. Akan tetapi kebanyakan kegiatan mereka
tidak terencana sehingga kadang-kadang tidak konsisten dengan tujuan
maupun sasaran perpustakan. Bentuk kegiatan itu misalnya, pustakawan
rujukan sudah terbiasa membantu pengguna untuk belajar memanfatkan
perpustakaan.
Pada umumnya masyarakat belum banyak mengetahui
layanan yang dapat diberikan perpustakaan serta manfaatnya buat mereka.
Pendapat Sudariyah nasution menyatakan bahwa tujuan promosi perpustakaan
adalah menggairahkan minat baca serta menambah jumlah orang yang gemar
membaca agar koleksi bahan pustaka dapat berfungsi maksimal. Berbagai
macam promosi yang dapat dilakukan antara lain dengan menyebarkan
pamplet ke sekolah-sekolah. Pengenalan informasi langsung kesasaran
utama yakni anak-anak sekolah yang merupakan pengguna langsung. Promosi
sejak usia dini, dimana anak-anak masih mudah diarahkan untuk berpikir
atau mengerjakan sesuatu termasuk membaca. Peran kita sebagai pustakawan
sangat penting dalam promosi perpustakaan. mengajarkan mereka,
mengingatkan, menyuruh kembali untuk membaca merupakan perbuatan
terpuji. Di usia yang terbilang “anak-anak” masih mudah untuk diarahkan
agar mau membaca sehingga timbul budaya baca. Akan terlihat anak yang
mana yang gairah membacanya tinggi, dan anak yang mana yang kurang untuk
membaca. Tentunya selain faktor pustakawan, Faktor orang tua sangatlah
kuat untuk mengarahkan anakknya untuk membaca, baik buku komik, buku
pelajaran, sesuai dengan keinginan anak, bakat anak, dan kemampuan anak.
Anak-anak usia dini tidak bisa dipaksakan untuk membaca, Berbagai trik
dan tips bisa digunakan untuk menarik keinginan si anak, Bapak-Ibu guru
mendongeng didepan kelas, kemudian si anak menceritakan kembali isi
cerita, Nah hal ini mendorong daya pikir anak untuk berpikir terhadap
apa yang baru saja dia tangkap dari isi cerita, yang kemudian
menceritakan kembali, mendapatkan peralatan alat-tulis misalnya, hal ini
dapat dilakukan untuk menggairahkan kembali minat baca anak.
mengikuti
pameran perpustakaan mendorong keinginan masyarakat ingin tahu apa sih
sebenarnya perpustakaan? Buku apa sih yang di pamerkan di perpustakaan.
Promosi perpustakaan melalui pameran berpengaruh positif pada
peningkatan minat baca, kegiatan ini harus diikuti untuk membumikan
budaya baca. Pameran pada hari pendidikan nasional misalnya koleksi
perpustakaan pun harus mengena sasaran seperti memperbanyak buku-buku
pelajaran sesuai dengan tema pameran perpustakaan. Promosi melalui
radio dan televisi dirasa lebih cepat dikenal masyarakat. Karena
mendengar dan melihat langsung apa yang disampaikan pihak radio dan
televise. Era serba elektronik begitu cepat berkembang sehingga memacu
kita untuk cepat menyesuaikan dengan zaman sekarang. Porsi yang demikian
berpengaruh positif terhadap informasi yang diberikan. Alat peraga
misalnya bisa dijadikan media ataupun alat bantu dalam mengajar kepada
anak-anak. Selain itu promosi perpustakaan dapat dilakukan dengan cara
mengikuti karnaval 17 agustusan yang bertemakan tentang budaya membaca.
Dengan membuat spanduk-spanduk yang sifatnya mengajak membaca,
memperkenalkan perpustakaan dan promosi perpustakaan. Pustakawan dapat
turun langsung kesekolah-sekolah untuk promosi perpustakaan dengan
menghimbau anak-anak untuk datang ke perpustakaan sebanyak 2 (dua)
minggu sekali misalnya sesuai dengan jam-jam pelajaran disekolah mereka
tentunya. Berikutnya promosi perpustakaan melalui perpustakaan keliling
menuju ke pelosok desa, ketempat-tempat dimana masyarakat umum susah
menjangkau perpustakaaan umum kabupaten/ kota. Melalui Perpustakaan
Keliling ini di harapkan minat baca masyarakat di pedesaan pun
meningkat. Hal ini tak terlepas dari peran serta Pustakawan untuk
mencari titik-titik mangkal suatu Perpustakaan Keliling, sehingga
terbentuk titik baku untuk mangkal suatu Perpustakaan keliling. Promosi
yang dilakukan berupa mengumpulkan warga desa oleh Kepala desa yang
kemudian memberitahukan ke warga bahwa sudah ada Perpustakaan keliling
masuk desa. hal ini sebaiknya dimanfaatkan warga desa untuk menggali
informasi berbagai ilmu pengetahuan via bahan pustaka. Buku tentang
bertani misalnya digunakan masyarakat yang berlatarbelakang sebagai
petani. Hal ini sejalan dengan kondisi warga desa yang berlatarbelakang
mata pencaharian yang beranekaragam. Promosi dari mulut ke mulut yang
dilakukan warga desa mengundang keingintahuan warga desa untuk
mengetahui apa itu Perpustakaan keliling? Di negara tetangga kita
malaysia mobil perpustakaan keliling lebih dikenal dengan mobil
bergerak. Ragam bahasa dan dialek yang sedikit berbeda, akan tetapi
fungsinya sama, yakni peningkatan minat baca dari usia dini sampai usia
senja. Tentunya keinginan-keinginan tersebut tidak terlepas dari peran
perangkat desa, peran aparatur pemerintah setempat dan peran dari
Pustakawan itu sendiri. Sedangkan promosi perpustakaan melalui media
cetak dan elektronik lebih cepat diketahui masyarakat, mengingat
banyaknya media cetak yang ada pada saat ini.
Menyuruh untuk
membaca dirasa sangatlah sulit. Akan tetapi bagaimana cara kita selaku
petugas dan pustakawan berupaya menggairahkan seseorang untuk membaca.
Terlebih lagi para calon pustakawan dan pustakawan yang berlatar
pendidikan jurusan perpustakaan, memiliki beban moral terhadap
jurusannya. Bukan suatu “perkara” mudah atau sulit bagi seseorang yang
mau diajak untuk membaca, akan tetapi ada beban moral yang harus
dilaksanakan yakni menggairahkan kembali keinginan untuk membaca
sehingga membaca bukan karena suatu keterpaksaan, akan tetapi merupakan
kesadaran dan keinginan dari diri sendiri, kemudian timbul hobi untuk
membaca.
Promosi perpustakaan tidak dapat ditinggalkan mengingat
informasi merupakan kebutuhan bagi masyarakat karena perpustakaan
merupakan pusat informasi sepanjang hayat. Promosi perpustakaan dapat
dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak swasta atau pihak asing.
Membuka “counter-counter” perpustakaan sebagai tempat promosi bahan
pustaka misalnya, yang kemudian berimbas pada perpustakaan yang
perlahan lahan akan dikenal masyarakat karena pengunjung “counter” akan
bertanya dimana Perpustakaan itu sebenarnya? Untuk menarik minat baca di
“counter” tersebut, hendaknya tidak hanya menaruh bahan pustaka saja,
benda lain misalnya seperti souvenir cantik, makanan khas daerah
setempat, memperdengarkan lagu-lagu daerah/ lagu nasional yang membuat
suasana menjadi tenang sehingga timbul niat pengguna untuk menyinggahi
“counter” tersebut, promosi pakaian yang bertuliskan tentang promosi
perpustakaan juga bisa menarik minat pengunjung perpustakaan. Pemutaran
film-film bersejarah yang “berbau” pendidikan setidaknya menunjang untuk
promosi perpustakaan. Ada daya tarik tersendiri yang mengundang
keingintahuan user/pengguna untuk memanfaatkan perpustakaan.
Terdapat
berbagai bentuk-bentuk promosi perpustakaan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan minat baca. Selain yang telah disebutkan diatas contoh lain
adalah promosi melalui bazar perpustakaan yang pelaksanaannya di gabung
dalam hari bahasa misalnya. Pelaksanaan bazar pun dapat dilaksanakan
secara tunggal yang dirangkaikan dengan kegiatan lain dalam satu even.
Pelaksanaan ceramah, seminar misalnya yang tercover dalam satu even
kegiatan, yang semata-mata bertujuan akhir untuk promosi perpustakaan.
Promosi
lain adalah melalui wisata perpustakaan. tidak saja wisata
ketempat-tempat yang indah, unik, dan menarik, akan tetapi kunjungan ke
perpustakaanpun mengandung makna luas karena pada akhirnya dapat
menambah wawasan bagi pengguna. Kegiatan kunjungan ke perpustakaan
seringkali di laksanakan Perpustakaan-perpustakaan Umum yang ada di
Indonesia. Perpustakaan membuat program kunjungan perpustakaan atau yang
lebih dikenal dengan Library Tour. Sasarannya adalah anak sekolah. Jadi
kegiatan ini diadakan untuk menumbuhkan rasa kecintaan pada
perpustakaan. Diluar negeri kegiatan ini sudah sering dilaksanakan.
Tidak heran jika perpustakaannya disesaki pengunjung. Di jepang misalnya
selain membaca dimulai dari usia dini, mereka membiasakan untuk membaca
beberapa jam seharinya, contohnya adalah teknologi di jepang yang
berkembang pesat akibat dari kebiasaan membaca. Masyarakatnya cerdas,
banyak terdapat penulis atau pengarang buku di negara matahari terbit
tersebut.
Promosi perpustakaan yang terencana berpengaruh positif
pada perilaku pengguna akan informasi di perpustakaan. Sehingga peran
dari orang tua, pustakawan dan segala unsur elemen masyarakat sangat
penting mengingat perpustakaan merupakan sumber informasi yang tidak
pernah “mati” dan dengan membaca dapat membuka jendela dunia. Sudahkah
anda ke perpustakaan hari ini?
Baca Juga Artikel Lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terims kasih atas kunjungan Anda. Silahkan tinggalkan komentar untuk postingan ini, tapi jangan nyepam ya !