Hanya orang pesimis yang malas berikhtiar dan berpikir naif. Namun bagi orang yang optimis dan selalu berpikir dinamis akan selalu berupaya bagaimana bangsa Indonesia cerdas.
Bangsa Indonesia cerdas harus terwujud. Langkah-langkah kecil menuju jalan panjang membentang itulah yang harus terus tetap dilakukan oleh perpustakaan sekolah di tingkat SD. Sebab di tingkat SD-lah yang paling strategis untuk menciptakan anak bangsa ini gemar membaca. Tentu saja hal ini tidak hanya membutuhkan seabreg buku dan ruang baca (gedung mewah), namun juga diperlukan pengelola perpustakaan yang handal dalam mengelola dan memotivasi calon pembaca (siswa).
Bangsa Indonesia cerdas harus terwujud. Langkah-langkah kecil menuju jalan panjang membentang itulah yang harus terus tetap dilakukan oleh perpustakaan sekolah di tingkat SD. Sebab di tingkat SD-lah yang paling strategis untuk menciptakan anak bangsa ini gemar membaca. Tentu saja hal ini tidak hanya membutuhkan seabreg buku dan ruang baca (gedung mewah), namun juga diperlukan pengelola perpustakaan yang handal dalam mengelola dan memotivasi calon pembaca (siswa).
Berbicara tentang perpustakaan, sebegitu pentingnya perpustakaan, sampai-sampai pemerintah menetapkan bahwa tanggal 14 September sebagi "Hari Kunjung Perpustakaan dan Gemar Membaca".
Bicara lagi masalah Perpustakaan maka makna yang melekat adalah buku,
informasi, yang akan dikemas menarik oleh petugas layanan sampai pada
pemustaka (bahasa UU 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan). Kemasan ini
akan berkompetisi dengan layanan informasi tingkat dunia, dimana google,
facebook dan jejaring sosial lainnya memiliki kecepatan informasi yang
luar biasa. Maka semangat terbarukan, inovasi dan kreativitas adalah
tuntutan untuk bisa menyuguhkan kemasan cantik menarik dan betul betul
dibutuhkan masyarakat. Peran Pemerintah mulai Perpusnas, sampai pada
tingkat Perpustakaan Desa bahkan tingkat RW memiliki kesatuan (bukan
keseragaman) dalam menjalankan fungsinya membagikan informasi. Kemasan
Perpustakaan tetap menjadi pilihan masyarakat mayoritas kelas bawah (dalam mencari buku).
Maka kesimpulan bagi penulis adalah pertanyaan. Betulkah pemerintah Indonesia mengupayakan dengan serius agar bangsa ini menjadi cerdas lewat membaca? Kalau memang sungguh-sungguh dan yakin jalan ini adalah jalan yang harus ditempuh, mengapa tidak mengupayakan adanya pengangkatan pegawai perpustakaan (PNS) dari lulusan minimal D2 Perpustakaan? Jangan-jangan pemerintah malah masih setengah hati, terbukti dengan selama Indonesia ini merdeka belum ada petugas perpustakaan SD yang khusus diangkat dari lulusan yang berkualifikasi D2 Perpustakaan ! Selama ini masih apa adanya, masih tetap petugasnya adalah guru sebisanya sambil sibuk mengajar.
Wallahu'alam.....semoga bermanfaat (By : admin)
Baca Juga Artikel Lainnya :
Artikel
- Sejarah Bendera Indonesia Merah Putih
- Rencanakan Biaya Pendidikan Untuk Anak Kita
- Cara Menggunakan Situs Pendataan Siswa Ujian Nasional dan Register Forum Pendataan
- EDS (Evaluasi Diri Sekolah)
- Iklan Mie Sedap Melecehkan Guru
- Pendidikan Indonesia Peringkat 69
- 8 Penyakit Berbahaya Bagi Guru
- Profesi, Kompetensi, dan Profesionalisme Guru
- Tugas dan Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin
- Tips Menjadi Guru yang Disukai Siswa
- Ciri-Ciri Guru Profesional
- GURU DAN RAMALAN McKINSEY
- Hati-Hati Guru Agama Islam dalam Membuat Soal Tes dengan Tulisan Arab Hasil Cara Copy Paste
- PENGEMBALIAN TABUNGAN BAPERTARUM
- KENAIKAN PANGKAT PNS
- Atas Nama Hati Nurani
- KARYA TULIS ILMIAH
- Kriteria Penilaian Kegiatan Pengembangan Profesi-Materi Diklat
- Definisi Pendidikan Menurut Para Ahli
- TUTWURI HANDAYANI
- Rehabilitasi SDN Cipete 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terims kasih atas kunjungan Anda. Silahkan tinggalkan komentar untuk postingan ini, tapi jangan nyepam ya !